………………Home - Post

Kisah Koas: Akhirnya Saya Mahasiswa Kedokteran

Hello guys, sudah lama gue tidak bercengkerama via blog. Kenapa? Itu karena sekarang gue sudsh menjadi seorang mahasiswa kedokteran. Tolong digaris bawahi kata KEDOKTERAN. Artinya gue akan sangat memiliki sedikit waktu untuk meluangkan waktu menulis hal-hal tidak berguna dan membuat penurunan IQ orang-orang yang membaca. The good news is, sekarang gue sudah menyelesaikan semester satu dan dua. Satu tahun penuh cobaan di mana gue gak bisa berhenti menggunakan otak gue untuj belajar mengenai tulang, otot, sirkulasi darah, sampe-sampe ke hal paling absurd kayak melajari telur cacing. Ya, di kedokteran lu akan belajar membedakan telur cacing yang cuma bisa dilihat lewat mikroskop. Bahkan gue masih kesulitan bedain telur ayam jantan sama ayam betina. Setelah menyelesaikan dua semester yang luar biasa ini gue akan menjalani liburan yang sangat panjang. 3 bulan lamanya gue akan berhibernasi seperti beruang kutub yang udah kenyang makan anjing laut. That's why gue punya waktu untuk menulis lag. So, ini adalah kisah gue sebagai mahasiswa kedokteran!!

Sekitar satu tahun yang lalu, gue mulai nulis blog ini. Itu adalah hari libur sebelum gue masuk kedokteran (mulai sekarang gue akan singkat dengan FK: fakultas kedokteran). Banyak hal yang gue persiapkan. Gue sudah sok-sok mencicil beberapa materi tentang medicine supaya nanti begitu masuk gue akan kelihatan lebih pintar. Hasilnya kopong. btw, menjadi mahasiswa kedokteran menurut gue itu punya kebanggaan tersendiri. Gak seperti saat lu masuk fakultas-fakultas lainnya. Contoh ya,

"Eh bro, lu sekarang kuliah apa lu?"

"Oh, gue sekarang anak design bro"

"Oooo..."

Percakapan terjadi tanpa adanya respon yang berlebih di antara kedua orang yang berbincang. Tapi, saat lu anak kedokteran, ini yang akan terjadi,

"Bro, lu sekarang kukiah apa lu?"

"Gue anak kedokteran bro!"

"UANJJERRRRR OH MY GOSHHH!!! DEMI APEEE!!! MIAPEEE!!! HOLY CRABB!! HOLY COW!!! SUSHI TEI!!! FU** FU** FU**!!!!!!!"

note: tulisan fu** di atas bukan kata-kata kasar, melainkan kata full. FULL FULL FULL!! Gitu..

Sembari berkata-kata seperti itu, orang yang tadi nanya akan melakukan salto di udara sebanyak 2 kali dengan kombinasi senam matras sambil minum coca-cola.

Jadi anak kedokteran punya kelas lebih dibanding anak-anak yang lain. Itu menurut gue, jangan tersinggung lho anak-anak yang lain, mungkin kalian juga punya kelebihan seperti kelebihan berat badan. No offense ya!!

Sebelum perkuliahan di mulai, UPH selalu punya acara yang namanya UPH festival. Acara di mana UPH menyambut anak-anak mahasiswa baru yang masih bau-bau dungu dan labil karena baru keluar dari penjara SMA selama 3 tahun. Gue kasih tau ke kalian-kalian ya, UPH fest itu bener-bener acara yang gak bisa dilupain dan sangat berkesan. Acaranya sangat mewah dan meriah, terima kasih pada UPH yang berhasik menggunakan uang masuk kami dengan bijaksana. Dari rakyat untuk rakyat.

Kali ini, gue akan menceritakan segelintir pengalaman yang gue inget seputar UPH fest yang gue jalani. Diawali pada suatu hari di suatu bulan tahun 2013. Itu adalah hari pertama UPH fest. Kalo gak salah UPH fest diadain selama 3 hari.. Kalo ga salah lho, gue udah agak lupa. Gue harus mengenakan celana jeans dan kaos polo putih. Dan gue inget banget dapet sms dari mentor gue di h-1 sama di hari h yang isinya ngingetin gue mengenai UPH fest. Mentor yang belum pernah gue lihat sosok dan wujudnya yang dari bahasanya sms nya terdengar sangat sok akrab, kayak sales parfum di mal-mal, yang hanya menjadikan kita teman saat membeli produk mereka, tapi saat kita gak beli, mereka cuma bisa berkata terima kasih. Padahal kita kan ga kasih apa-apa. Gue berpikir kalo mentor gue ini mungkin wujudnya juga mirip sales. Mungkin dia cuma sok friendly karena formalitas, tapi liat saja nanti. Oke lanjut, day one dari UPH fest, gue masuk kelompok FK10. Gue mencari-cari rombongan gue yang ternyata isinya ada temen SMA gue dari ucol yaitu Jason Gendut.. Oke namanya Jason Calvin... Tapi dia gendut.. Lumayan, ada temen, jadi ga sendirian. Setelah anak-anaknya berkumpul semua, gue melihat si sosok mentor yang selalu meng-sms dengan gaya sksd. KAMBINGGGG!!!! Ternyata wujudnya gak kayak sales. Wujudnya seperti bidadari yang jatuh dari lantai 2. Ternyata dia seorang cewek yang kalo gue bikin skala 0-10 gue akan kasih nilai 8. Sekarang gue ga butuh Jason lagi, gue akan melupakan nama dan sosoknya, yang tertinggal hanya lemak. Yang aku butuhkan cuma kamu kaka mentor!!! (kalo ampe mentor gue baca beneran mampus, wkwkw) Jadi itu adalah awal pertemuan gue dengan mentor gue, Ci Jessica, yang dari semester satu sampe semester dua sangat membantu perjalanan gue dan kelompok gue dalam menjalani setiap ujian. Meskipun dia jarang banget ngadain temu mentor-menti, tapi karena dia cakep dan baik hati, gue gak peduli. Dan dia juga sangat mendukung gue buat jadi mentor meskioun pada akhirnya gue ditolaj jadi mentor dengan alasan yang tidak jelas. Mereka jelas telah kehilangan satu talenta mentor paling berbakat di seluruh UPH.

Lanjut, kelompok FK10 terdiri dari beberapa anak. Ada gue, Jason, CH, Gerald, JM, Amel, Gezta, Henry, Emod, William. Kayaknya sih cuma itu aja, gue lupa ada siapa lagi. Setiap saat kita selalu berkelana bersama-sama seperti induk ayam dengan anak-anaknya. Acara demi acara kita jalani bersama, tapi gue gak pernah bosen karena ada mentor gue yang cakep. Gila, isi blog gue kali ini cuma gombal. Gue harus stop ngegombal. Maukah kalian membantu? Katakan berhenti gombal!

Oh ya, gue lupa mention satu hal yang sangat berkesan ketika gue ikut UPH fest. Guess what, gue daftar ikut UPH GOT TALENT!! Gue bukan tampil dengan kemampuan stand up gue, tapi gue tampil mempersambahkan sebuah lagu di depan Grand Chapel UPH. Tujuan gue ikut ini adalah supaya gue bisa eksis. Hasil kopong. Jadi sebelum UPH fest dimulai, ada pengumuman dan selebaran yang dibagikan mengenai UPH GOT TALENT. Gue langsung berpikir, ini adalah terobosan... Terobosan... Terobosan.. Bosan... Bosan.. Ini adalah terobosan di mana gue bisa menjadi seorang penyanyi kelak. Ini adalah jalan untk menunjukkan bakat gue!! GUE HARUS IKUTT!! Langsung aja gue pilih video cover youtube gue yang paling kece buat video audisi. Dan hasilnya, SUKSES. Gue terpilih di antara sekian ratus juta penduduk UPH untuk bisa tampil di stage sebagai perwakilan UPH GOT TALENT. Gue langsung mempersiapkan kira-kira lagu apakah yang akan gue nyanyikan nanti. Satu per satu per satu lagu gue seleksi. Lagunya Adele yang Rolling in the Deep. Setelah gue pikir panjang, ini lagu gak bermakna. Bayangin, guling-guling di kedalaman. Ini absurd bange buat dilakukan. Jadi gue langsung coret dari list lagu yang akan gue nyanyikan. Next, lagunya Adele yang Set Fire to the Rain. Ini lagu juga aneh ternyata kalo dipikir-pikir. Dengerin aja reffnya. I set fireeee, to the rain. Watch it burn as I touch your facee. Aku nyalain api ke hujan. Liat ujannya kebakar, sambil megang muke lo. Bahkan lagu Kangen Band lebih menyentuh lubuk hati gue. CORET!! Next, lagunya Jet yang Look What You've Done. Ini baru lagu berkelas. Trus gue juga kepikiran lagu Jason Mraz yang Live High. Ini dua lagu yang rasanya akan gue usahakan untuk tampilin nanti.

H-2 sebelum tampil, anak-anak yang lolos UPH GOT TALENT disuruh kumpul. Di sini gue ketemu dengan sahabat-sahabat gue tercinta nantinya. Gue tiba yang kedua. Sebelumnya udah ada anak cewe yang sampe duluan. Kemudian mulailah datang satu per satu anak-anak yang lain. Jumlahnya cuma 5. Gue langsung mikir, seketat inikah seleksinya, dan gue berhasil lolos?! Sebegitu berbakatnya kah gue?!! Dalam hati, gue sangat terharu, tapi di luar gue harus jaim. Keempat anak lainnya yang ikut perform ada Firman, Jeje, Nadya the British Gurl, dan Claresta si artis dengan suara kampret.... BAGUS BEEUUUDD. Firman sendiri adalah temen SMP gue. Sewaktu SMP dia udah bagaikan artis juga. Suara bagus, bisa main keyboard, jago MC. Pokoknya kalo ada acara apa-apa, pasti Firman disuruh maju. Dia juga pernah main sinetron, walaupun sinetronnya geje, yang penting masuk tivi! Awalnya kita disuruh milih siapa yang mau tampil duluan. Gue langsung gamau jelas, karena prinsip gue: save the best for the last, sama save game sebelum lawan bos. Gue mengajukan yang terakhir. Setelah undi-undi selesai, kita bikin keputusan yang lebih heboh lagi. Kita bakal ngeband dadakan mempersembahkan lagunya Katy Perry yang Firework. Dan sampe sekarang nama grup line kita berlima tambah Kak Pierre (yang ngurus UPH GOT TALENT) adalah FIREWORK!! Pas kita latihan bareng buat lagu Firework, gue mulai mengenal satu per satu anak-anak ini. Mereka semua jago musik, dan maksud gue bener-bener ngerti secara teori, terutama si Nadia. Maklum dia itu ambil jurusan musik. Nadia bener-bener yang paling kece diantara kita semua menuru gue. Dia bisa niruin suara terompet pake mulut. Gue hanya bisa niru suara semut. Itu pun gak mirip. Ada lagi claresta yang suaranya bisa bikin orang rela mati demi dia. Kalo gue yang nyanyi, orang rela gue mati demi dia. Di sini merasa paling tolol sendiri. Gue harus menunjukan skill gue untuk membuat mereka tercengang. Hasil kopong. Akhirnya gue tidak menyumbang ide apa-apa, dan cuma sisa perform aja. Gak masalah, nanti di hari H gue akan menunjukan siapa bos nya (gue nunjuk Claresta.. Hiks..).

Hari H. Gue secara tiba-tiba merubah haluan untuk pilihan lagu gue. Gue bisa kena santet secara tiba-tiba dan milih nyanyi lagu Bento. The heck, ampe sekarang gue juga masih ga ngerti kenapa gue milih lagu ini. Kesempatan gue satu-satunya untuk bersinar diantara para bintang jadi redup. It sih menurut gue ya. Kenapa? Begini ceritanya. Di hari H, akhirnya anak-anak UPH GOT TALENT perform. Pertama adalah Nadia. Shi*, dia bagus banget nyanyinya, ditambah lagi dengan trik dia niru suara terompet. Gue mulai ragu dengan prinsip save the best for the last gue. Apa diakhir lagu gue, gue harus coba kayak Nadia. Meniru suara babi misalnya. Oink, oink. Gak, gue bakal dirajam sambil diteriakin makhluk hina dan haram. Niat itu pun gue urungkan. Berikutnya ada perform dari Claresta. Fu**!!!! Bagus banget. Power sama vibranya sangat kerasa. Gue mulai yakin kalo gue ga akan jadi the best di akhir. Ini sama aja mempermalukan diri sendiri. Gue bakal jadi anti-klimaks dengan ending seperti ini. Ga akan gue biarkan gue berpikir untuk nanti mengeluarkan power dan vibra yang lebih kece lagi. Tapi dengan skill vokal pas-pasan, gue tau kalo gue berusaha meningkatkan power dan vibra suara gue hasilnya adalah klakson truk gandeng. Lagi-lagi niat gue urung. Terakhir ada Firman. Sialll, dia juga bagus banget nyanyinya. Sambil main keyboard, suara ama ekspresinya ngena banget. Dinamika suaranya bisa bikin penonton tepuk tangan ikut kebawa suasana. Mungkin gue harus main pake gitar gue lebih ekstrim lagi dan dengan ekspresi yang lebih gila lagi. Ya! Gue akan main gitar pake kaki gue dan endingnya gue akan banting gitar gue.... Ke arah penonton. Dan gue akan pake baju compang-camping supaya terlihat lebih gila, sampe bener-bener keliatan kayak orang gila. Setelah gue pikir lagi, niat ini gue urungkan. Anjir!! Sekarang gue yakin banget ini bakal jadi save the poor from anti-climax (baca: gue). Dan saat it gue baru terketuk dan sadar. KENAPA BISA GUE JADI MILIH LAGU BENTO?! Mai gat, ini adalah keputusan terburuk gue sepanjang masa. Mungkin saat gue nyanyi nanti, sangkakala juga bakal ikut bunyi, diikuti dengan terbelahnya panggung menjadi dua, dan jiwa-jiwa bangkit. Sekarang yang tersisa hanyalah modal nekat. Nasi udah jadi dubur, gue bisa apa. Akhirnya saat yang sangat tidak gue nanti-nanti tiba. Gue perform. Gue sangat berharap bisa mundurin waktu dan batalin keputusan gue iku UPH GOT TALENT. Ato paling enggak, gue ganti perform gue jadi stand up. Iya stand up, di depan panggung gue cuma berdiri.. Literally stand up.. LOL.. Ya sudah apa daya gue naik ke stage dan mempersiapkan diri. Karena gue bawa gitar sendiri, gue minta bantu untuk colok kabel gitar gue. Sambil minta tolong colok kabel, gue sekalian minta tolong ama band nya buat iringin gue nyanyi. Gue berpikir dengan diiringi band, paling enggak hasilnya bisa lebih bagus dikit. Gue memulai dengan mainin intro lagu bento secara solo. Shi*, fals. Banyak banget nada falsnya, gue pede aja tetep, padahal dalam hati rasanya mau bakar muka orang pake air keras (baca: es batu). Eh gimana ya caranya bakar muka orang pake es batu.... BACK to topic, setelah gue solo, baru band mulai ngiringin. Oke, walaupun di awal agak ancur, agak ke tengah lagu gue rasa lumayan dan cukup menarik. Belum ada yang lempar pisang. Pertanda baik, sampe akhirnya ada bagian sok ide dari reffnya yang gue sendiri gak tau kenapa gue bisa mikir begini. Gue ganti kata "sebut namaku tiga kali" jadi "sebut fakultasku tiga kali" dengan harapan ada yang jawab "FK, FK, FK, ASIKK". Hasilnya kopong. Gue sukses kayak orang tolol yang asik sendiri di depan panggung. Pelajaran buat gue: sewa tim alay sebelum manggung. Bayarannya cukup foto bersama pake tongsis. Berikutnys, gue masih kena pengaruh santet lagi dengan ngelanjutin sok ide gue. Di reff berikutnya gue ganti "sebut universitasku tiga kali" dengan harapan ada yang jawab "UPH, UPH, UPH, ASIKK". Hasilnya kopong kuadrat. Sekarang gue bener-bener berharap tim alay jatuh dari langit. Harga diri gue sekarang setara dengan jeruk ponkam 1 kilo. Semua trik gue fail, ditambah lagi dengan nadanya yang ketinggian, bikin suara gue makin nano-nano. Kampret. Akhirnya lagu selesai, gue yakin itu pada tepuk tangan karena bahagia akhirnya telinga mereka lepas dari penderitaan. Kesempatan menebus satu-satunya tersisa saat nanti nyanyi lagu firework. Hasil kopong. Suara gue emang ga fals, tapi gitar gue sukses fals lagi. Selese nyanyi gue bakar diri.

Acara UPH fest diakhiri dengan acara kembang api dan suguhan show stage di lapangan sepakbola UPH. Bener-bener meriah, dan kembang apinya itu terus-terusan sampe setengah jam kali ada. Gue bahagia melihat uang masuk gue bertebaran di angkasa. Pokoknya di saat penutupan acara itu kita semua bener-bener jadi gila. Bahkan ada yang sampe masuk RSJ saking gilanya. Kita semua jadi liar. Ada yang sampe harus dikandang, karena takut entar gigit. Gue sendiri jadi liar dan gila, sehingga akhirnya masuk RSJ di dalem kandang. Kita semua ngeluarin energi jiwa muda kita sampe puas. Teriak-teriak, joge-joget, dll. Gue sendiri sampe diangkat dua orang sambil nyanyi-nyanyi, persis kayak kalo lu nonton suporter persija. Pokoknya itu bener-bener luar biasa keren banget dan gue sendiri ampe bingung gimana cara nyampein perasaan gue di sini... Gue seneng. LOL

Oke, it sekilas cerita gue waktu UPH fest, masih banyak banget hal yang bisa gue ceritain, tapi berhubung post nya udah agak panjang, gue pikir lebih enak gue lanjutin di post berikutnya aja biar gak bosenin. Oke oke!! See ya on the next post!! SEKARANG GUE MAHASISWA LHO!! FK PULA!! :)


No comments:

Post a Comment